Bintuni, Mediaprorakyat.com – Dalam upaya mendukung pengembangan dan promosi produk berbasis sagu di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, PERKUMPULAN PANAH PAPUA meminta dukungan dari berbagai pihak untuk memperkuat sektor pangan lokal. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah pengembangan kukis sagu oleh masyarakat Kampung Yakati, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni.
Proyek ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dan terus berkembang. Kansius Kosai, pendamping Bumdes Yakati di distrik Wamesa, menjelaskan bahwa bahan utama dari kukis ini adalah sagu dengan tambahan gula aren.
Sumber bahan baku yang digunakan sebagian besar berasal dari masyarakat lokal, namun Kosai menekankan bahwa dukungan dari pemerintah daerah dan nasional masih diperlukan untuk memperluas produksi dan distribusi.
“Sampai saat ini, produksi masih terbatas pada kerjasama dengan kompleks-kompleks di daerah. Pemerintah baru mulai memberikan dukungan pada akhir tahun 2023, dengan bantuan dari Kabupaten Teluk Bintuni. Namun, kita membutuhkan lebih banyak perhatian untuk mendorong produksi pangan lokal ini,” kata Kosai.
Ketua PERKUMPULAN PANAH PAPUA, Sulfianto Alias, juga menyatakan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk mengembangkan produk berbasis sagu di Papua Barat.
Ia berharap bahwa dengan dukungan yang tepat, proyek ini dapat berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Papua.
“Kami berharap DPR bisa melihat potensi ini dan mengambil langkah konkret untuk mendukung pengembangan produk berbasis sagu. Kita harus bisa meningkatkan produksi pangan lokal ini, tidak hanya untuk kebutuhan lokal tetapi juga untuk pasar yang lebih luas,” ungkap Sulfianto Alias.
Dengan dukungan yang tepat, produk berbasis sagu di Teluk Bintuni dapat menjadi pilar penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
PERKUMPULAN PANAH PAPUA berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi langkah awal dalam memajukan sektor pangan lokal di Papua.
Sebelumnya dalam perkembangan, Perkumpulan Panah Papua dan Pendamping Distrik Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni, mengadakan musyawarah untuk pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) pengembangan Komoditas Sagu di Kampung Yakati.
Roy Marthen Masyewi, S.Pd., yang juga anggota Perkumpulan Panah Papua menyatakan bahwa pembentukan BUMDES ini bertujuan untuk menyerap produksi sagu masyarakat di Kampung Yakati, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni.
Roy juga menambahkan, “Perda (peraturan daerah) pangan lokal itu sangat penting, karena kita memperjuangkan itu supaya masyarakat tidak bergantung pada APBD. Ekonomi bisa hidup sehingga masyarakat bisa bekerja dan mengelola hasil alam untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi mereka.”
[HS]